Plat Stainless
Besi Plat

Mengetahui Proses Pembuatan Plat Stainless Steel

Stainless steel merupakan baja tahan karat yang mengandung kromium. Kromium (chromium) merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr untuk memberikan ketahanan terhadap korosi pada besi. Plat stainless umumnya mengandung setidaknya 10,5% hingga 30% kromium, kurang dari 1,2% karbon, dan unsur lainnya.

Elemen tersebut mampu meningkatkan ketahanan korosi terhadap lingkungan tertentu. Untuk mengetahui proses pembuatan plat jenis ini, simak ulasan berikut!

Proses Pembuatan Plat Stainless Steel

Untuk menghasilkan produk plat stainless steel yang bagus dan berkualitas tentunya melalui proses pembuatan yang panjang. Berikut ini adalah tahapan yang harus diketahui, antara lain.

  1. Pencairan (Melting)

Tahap awal pembuatan plat stainless steel yaitu proses pencairan. Pada tahap ini menggunakan tanur busur listrik  (EAF) atau tungku busur listrik berukuran besar.

Tujuannya, untuk memanaskan bahan baku selama berjam-jam yang menghasilkan logam cair pada tahap pertama. Lalu, pada tahap kedua logam cair akan dikirim ke konverter. 

Pada tahap ketiga, logam cair kemudian dipadatkan selama proses pengecoran berlangsung dan lebar maksimum juga ditentukan. Beberapa lempengan lalu digiling untuk menghilangkan cacat permukaan sebelum semuanya menuju ke hot rolling mill untuk kembali dipanaskan menggunakan suhu tinggi.

  1. Penggulungan Panas

Selanjutnya, yakni tahap proses pemanasan ulang lempengan dalam tungku bersuhu rata-rata 1250°C. Lalu, lempengan tersebut melalui beberapa lintasan pengerolan pada roughing mill  untuk mengurangi tingkat ketebalan awal. Di sisi lain, terowongan termal mampu mempertahankan suhu pelat meski ketebalannya berkurang.

Berikutnya, pelat harus melewati serangkaian  rolling stand  untuk mencapai ketebalan sesuai selera. Setelah ketebalan sudah sesuai, selanjutnya akan pecah dan digulung. Tujuannya, untuk membentuk  “gulungan hitam” yang permukaannya teroksidasi.

  1. Annealing dan Pengawetan Pertama

Selanjutnya, tahap pembuatan plat stainless steel gulungan hitam dipanaskan dalam tungku anil. Anil merupakan proses pemanasan (heat treatment) baja dan paduan hingga suhu sesuai untuk jangka waktu tertentu.

Kemudian, transmisi secara perlahan atau pendinginan tungku. Tahap ini bertujuan untuk memulihkan sifat mekanis baja tahan karat.

Lalu, berlanjut ke proses pengawetan di bak asam dan berakhir pembersihan serta pengeringan dengan udara. Proses ini menghasilkan gulungan putih tanpa oksida di permukaan sebagai hasil akhir HRAP atau HRAP finishing. Pada tahap ini, biasanya gulungan HRAP putih sudah bisa dijual tanpa cold rolling atau finishing lebih lanjut.

  1. Penggulungan Dingin dan Anil Akhir

Pada proses ini ketebalan gulungan putih semakin berkurang selama proses pendinginan (cold rolling mill). Setelah melalui penggulungan dingin, kemudian dilanjutkan proses penguatan (anil). Fungsinya, untuk memulihkan sifat mekanik stainless. Selanjutnya, adalah proses pengawetan (pickling) guna menghilangkan oksida anil dan memberikan baja stainless aspek matt (2D). 

  1. Penyelesaian

Selama finishing, material gulungan akan berupa tampilan akhir sesuai standar. Biasanya, disesuaikan dengan keinginan pelanggan.

Akan tetapi, secara standar, hasil akhir dari pembuatan stainless ini adalah berbentuk plat, strip, dan tube. Secara umum, proses finishing pada plat stainless steel sangat penting mengingat akan berpengaruh pada hasil akhir pada produk jadi. Misalnya, dalam industri arsitektur dan otomotif, hasil akhir berbeda dapat digunakan untuk memperoleh berbagai efek visual.

Demikian seputar proses pembuatan plat stainless steel yang bisa diketahui. Plat ini telah menjadi pilihan populer masyarakat karena segi kekuatan, ketahanan korosi, dan kemudahan dalam perawatan yang ditawarkan. Memahami proses pembuatannya, seseorang akan paham menentukan produk plat yang diinginkan sesuai standar berlaku. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *